karya ilmiah minyak bumi
BAB I
1. LATAR BELAKANG
Minyak bumi
memiliki pean penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka dan
bahan baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan
menggunakan bahan bakara hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya
digunakan untuk membuat obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan
bangunan, cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik.
Oleh karena itu,
dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan denagn
minyak bumi.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Darimana minyak
bumi berasal?
2. Apa saja
komposisi minyak bumi?
3. Apa saja
fraksi-fraksi pada minyak bumi?
4. Apa manfaat dari
minyak bumi?
5. Apa saja dampak
negaif dari minyak bumi?
6. Apa bahan
alternatif pengganti minyak bumi?
3. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan kami
adalah sebagai berikut:
- Mengetahui
dari mana minyak bumi berasal,
- Mengetahui
komposisi minyak bumi,
- Mengetahui
fraksi-fraksi pada minyak bumi,
- Mengetahui
manfaat dari minyak bumi,
- Mengetahui
dampak negaif dari
minyak bumi, dan
- Mengetahui bahan alternatif pengganti minyak bumi.
BAB II
1.
Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum –
minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,
coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas
dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari
berbagaihidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya.
2.
Teori Pembentukan Minyak Bumi
Membahas
identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan
minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi
spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya.
Berikut ini akan dibahas 2 teori pembentukan minyak bumi.
- Teori Biogenesis (Organik)
Macquir (Prancis,
1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa
minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763)
juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana
lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa
”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati berjuta-juta
tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
- Teori
Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866)
mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan
bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan denagn C02 membentuk asitilena.
Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat
adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih
ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak
bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir
bebeapa planet lain.
3.
Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil
ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah
ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama
minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun
aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%,
sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain.
Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon
alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini
banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon
pendek. Contoh: Etana Propana
2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa hidrokarbon
siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin.
Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi
tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak
bumi, antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu
molekul yang terdii atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa golongan
isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak
senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk
siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon
aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan
rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada
umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang
memiliki jumlah atom C besar.
Minyak bumi
ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari
gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan
menjadi:
1. Minyak mentah
ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah,
berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
- PENGOLAHAN
MINYAK BUMI
Minyak bumi
biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat
sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau
dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah
(crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah
belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus
diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
denagn jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui
distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok
dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak
bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian
dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung.
Sementara itu,
semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik
didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang
itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi.
Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu
kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui
kompresi dan pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG
(Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah
mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk
memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan,
perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses
distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1. Distilasi
Distilasi atau
penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran
tersebut. Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk
memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya,
yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Minyak bumi atau
minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih
dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ±
350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam
kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).
- Cracking
Cracking adalah
penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking,
yaitu :
- Cara panas (thermal cracking), adalah proses
cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah.
- Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses
cracking dengan menggunakan bubuk katalis platina atau molybdenum oksida.
3.
Reforming
Reforming adalah
pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus)
menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
4.
Polimerisasi
Polimerisasi adalah
proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan
cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai
berikut :
- Copper
sweetening dan doctor treating
- Acid
treatment
- Desulfurizing
(desulfurisasi)
6.
Blending
Bensin merupakan
contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia. Untuk memperoleh
kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat sekitar 22
bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses
pengolahannya.
5.
FRAKSI MINYAK BUMI
Senyawa
hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih
masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik
didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan
densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon
bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan
menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:
Fraksi
|
Ukuran Molekul
|
Titik Didih (oC)
|
Kegunaan
|
Gas
|
C1 – C5
|
-160 – 30
|
Bahan bakar
(LPG), sumber hidrogen
|
Petoleum eter
|
C5 – C7
|
30 – 90
|
Pelarut, binatu
kimia (dry cleaning)
|
Bensin (gasoline)
|
C5 – C12
|
30 - 200
|
Bahan baka motor
|
Kerosin, minyak
diesel/solar
|
C12 - C18
|
180 – 400
|
Baha bakar mesin
diesel, bahan bakar industi, untuk cracking
|
Minyak pelumas
|
C16 ke atas
|
350 ke atas
|
Pelumas
|
Parafin
|
C20 ke atas
|
Za padat dengan
titik cai rendah
|
Lilin dan
lain-lain
|
aspal
|
C25 ke atas
|
residu
|
Baha bakar dan
untuk pelapis jalan raya
|
6.
BENSIN (PETROL atau GASOLINE)
Bensin adalah salah
satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermoto roda dua,
tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin, yaitu premium, petamax,
dan peamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau peformance yang berbeda. Adapun
mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang
ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya,
semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah
suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaiu pembakaran menjadi
terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan
mesin menggelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Untuk menentukan
nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu ”isooktana”
dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang
tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan palin sedikit dan dibei
nilai oktan 100. sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling banyak.
Pertamax mempunyai
nilai oktan 92, bearti mutu bahan bakar itu setara denagn campuran 92% isooktana
dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan pertamax plus
mempunyai nilai 94.
Bilangan oktan
bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif antiketukan,
seperti TEL, MTBE, dan etanol.
1. Tetraethyl
lead (TEL)
Salah satu anti
ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah Tetraethyl lead
(TEL, lead = timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya Pb(C2H5)4. Untuk
mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL
ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromide (C2H2Br). Penambahan 2 – 3 mL
zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin.
2. Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)
Methyl Tertier
Butyl Ether (MTBE) Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa MTBE ini
lebih aman dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel.
3. Etanol
3. Etanol
Etanol dengan
bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi
pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE karena tidak
mencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh
mikroorganisme.
7.
KILANG MINYAK DI INDONESIA
Kilang minyak (oil
refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk
lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia.
- Pertamina Unit
Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak
pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007
- Pertamina Unit
Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari,
Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari)
- Pertamina Unit
Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari)
- Pertamina Unit
Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 348 ribu barel/hari)
- Pertamina Unit
Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu barel/hari)
- Pertamina Unit
Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari)
- Pertamina Unit
Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari)
- Pusdiklat Migas
Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari)
Semua kilang minyak
di atas dioperasikan oleh Pertamina.
8.
OPEC
OPEC (singkatan
dari Organization of the Petroleum Exporting Countries; bahasa Indonesia: Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah
organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi,
harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. OPEC didirikan
pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu anggotanya hanya lima negara. Sejak tahun1965 markasnya bertempat di Wina, Austria.
- Aljazair (1969)
- Angola (1 Januari 2007)
- Libya (Desember 1962)
- Nigeria (Juli 1971)
- Arab
Saudi (negara pendiri, September 1960)
- Iran (negara pendiri, September 1960)
- Irak (negara pendiri, September 1960)
- Kuwait (negara pendiri, September 1960)
- Qatar (Desember 1961)
- Uni Emirat Arab (November 1967)
- Ekuador (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak
tahun 2007)
- Venezuela (negara
pendiri, September 1960)
Anggota yang keluar
Pada Mei 2008,
Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari
OPEC pada akhir 2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importir minyak
(sejak 2003) atau net importer dan tidak mampu memenuhi kuota
produksi yang telah ditetapkan.
Kemungkinan jadi
anggota
Suriah, Sudan, dan Bolivia (ketiga negara ini sudah diundang oleh OPEC untuk bergabung) Brasil (ingin bergabung setelah ditemukan cadangan minyak yang besar
di Atlantik)
9. PENCEMARAN AKIBAT
PENGGUNAAN MINYAK BUMI
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara
berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara
yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara
berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Pencemaran udara
berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang
menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal
dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Sumber pencemaran
udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran udara
berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.
No
|
Polutan
|
Dihasilkan dari
|
1
|
Karbon dioksida (CO2)
|
Pemakaian bahan
bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan,
respirasi, serta pembusukan.
|
2
|
Sulfur dioksida
(SO2) nitrogen monoksida (NO)
|
Pemakaian bahan
bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
|
3
|
Karbonmonoksida (CO)
|
Pemakaian bahan
bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor
yang pembakarannya tidak sempurna.
|
4
|
Kloro Fluoro Carbon (CFC)
|
Pendingin
ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.
|
Dampak pencemaran
udara dapat berskala mikro dan makro.
Pada skala mikro
atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, udara
yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan
keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong dapat mengakibatkan kematian.
Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya fenomena hujan asam dalam
skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan
penipisan lapisan ozon.
Karbon
dioksida (CO2)
Pembakaran bahan
bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam telah lama dilakukan untuk
pemenuhan kebutuhan manusia terhadap energi. Misalnya untuk berbagai keperluan rumah
tangga, industri, dan pertanian. Ketika bahan bakar minyak tersebut dibakar,
karbon dioksida dilepaskan ke udara. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa
jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan.
Apakah dampak peningkatan CO2 terhadap lingkungan?
Karbon monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak stabil.
Karbon monoksida yang berada di kota besar sebagian besar berasal dari
pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas-gas pembakarannya tidak sempurna.
Selain itu, karbon monoksida dapat berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
serta proses industri.
Karbon monoksida
dalam tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada oksigen.
Jika di udara terdapat karbon monoksida, oksigen akan kalah cepat berikatan
dengan hemoglobin.
Beberapa orang akan
menderita defisiensi oksigen dalam jaringan tubuhnya ketika haemoglobin
darahnya berikatan dengan karbon monoksida sebesar 5%. Seorang perokok
haemoglobin darahnya sering ditemukan mengandung karbon monoksida lebih dari
10%.
Defisiensi oksigen
dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang menderita sakit kepala dan pusing.
Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat mengganggu
metabolisme tubuh organisme. Oleh karena itu, ketika memanaskan mesin kendaraan
di dalam garasi sebaiknya pintu garasi dibuka agar gas CO yang terbentuk tidak
terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida
dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan
biji logam. Konsentrasi SO2 yang masih diijinkan ialah antara 0.3 sampai 1.0 mg
m-3. Akan tetapi, di daerah yang dekat dengan industri berat, konsentrasi
senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 mg m-3 .
Peningkatan konsentrasi
sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama
menyebabkan penyakit bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan gagal
jantung. Partikel-partikel ini biasanya sulit dibersihkan bila sudah mencapai
alveoli sehingga menyebabkan iritasi dan mengganggu pertukaran gas.
Pencemaran sulfur
(sulfur oksida) di sekitar daerah pencairan tembaga dapat menyebabkan kerusakan
pada vegetasi hingga mencapai jarak beberapa kilometer jauhnya. Tumbuhan
mengabsorbsi sulfur dioksida dari udara melalui stomata. Tingginya konsentrasi
sulfur dioksida di udara seringkali menimbulkan kerusakan pada tanaman
pertanian dan perkebunan.
Nitrogen oksida
Nitrogen oksida
memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen
dioksida dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat
yang dibentuk di dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada mata dan
paru-paru. Selain itu, bahan polutan tersebut dapat merusak tumbuhan.
Hujan asam
Dua gas yang
dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga
disel dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk asam
yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan salju. Misalnya, sulfur dioksida
berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2 2 SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air
membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi
bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju
asam. Hujan asam dapat
mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam
juga akan mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam,
misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan. Selain
itu, hujan asam akan menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau,
sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.
Efek rumah kaca (green
house effect)
Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu
dipemukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di
atmosfer. Gejala ini disebut
efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah
kaca.
Pada rumah kaca,
sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari
tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah
kaca.
Sinar yang
dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan
berulang-ulang. Energi yang dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga
rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi
panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding
kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi.
Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke
ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa
merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat
diserap oleh gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas
yang paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah
kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga
sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah yang
menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan pemanasan
global (global warning).
Kenaikan suhu
menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini
mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota
dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi
semakin kering. Efek rumah kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi
meningkat rata-rata 3°C sampai 4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan
yang tinggi di berbagai tempat dapat mempengaruhi produktivitas budidaya
pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.
Penipisan lapisan
ozon
Lapisan ozon (O3)
adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km diatas bumi.
Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan
ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar Ultra violet (UV) yang dipancarkan
ke matahari.
Gas CFC (Chloro
Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin
dan proses pembuatan plastik atau karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer
akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan
terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon, berupa
penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan
ozon di beberapa tempat telah membentuk lubang seperti di atas Antartika dan
kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan
sinar UV. Sinar UV yang sampai ke bumi akan menyebakan kerusakan pada kehidupan
di bumi. Kerusakan tersebut antara lain gangguan pada rantai makanan di laut,
serta kerusakan tanaman budidaya pertanian, perkebunan, serta mempengaruhi
kesehatan manusia.
Radiasi
Makhluk hidup sudah
lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk radiasi. Misalnya, radiasi
matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan gelombang infra merah. Selain
berasal dari matahari, radiasi dapat juga berasal dari luar angkasa, berupa
sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam batubatuan. Akan tetapi
bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan menimbulkan polusi.
Bentuk-bentuk
radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir dan penggunaan bom nuklir oleh
manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik dan partikel subatomik. Kedua
macam bentuk radiasi tersebut dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.
Dampak radiasi
dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel tubuh. Dampak genetik pada interfase
menyebabkan terjadinya perubahan gen pada AND atau dikenal sebagai mutasi gen.
Dampak somatik (sel tubuh) adalah seseorang memiliki otak yang lebih kecil
daripada ukuran normal, cacat mental, dan gangguan fisik lainnya serta
leukemia.
2. Pencemaran air
Pencemaran air
meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan
laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga,
industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta
kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga
seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik memberikan andil cukup besar
dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Sungai yang tercemar
deterjen, sampah organik dan anorganik yang mengandung miikroorganisme dapat
menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai
sumber kehidupan sehari-hari. Proses penguraian sampah dan deterjen
memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar
oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan
biota air seperti ikan terancam.
Limbah pertanian
Kegiatan pertanian
dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk buatan,
pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida, dan herbisida
dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air
tersebut dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan
sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi dalam tubuh ikan
dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofil yang
lebih tinggi, yaitu manusia.
Selain itu,
masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut
dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan tersebut
mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan
ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak
oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan
mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai
eutrofikasi.
Limbah pertambangan
Pencemaran minyak
di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan
kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah
kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut mencapai 3.9 juta ton
sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, diantaranya
burung dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang ikan
mengakibatkan kematian hewan tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak bumi
terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang lalu.
Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting
bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri
petrokimia.
B. Saran
Minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya sudah hampir
habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan bahan olahan
minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang
mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi
pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.
DAFTAR PUSTAKA
http://suar.okezone.com/read/2010/01/03/283/290424/mencari-andalan-pengganti-minyak-bumi
Rahardjo, S.B.
2008. Kimia Berbasis Eksprimen. Solo: Tiga Serangkai.
Purba, Michael.
2006. Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga
http://www.susilochem04.co.cc/2010/09/
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/
http://budikolonjono.blogspot.com/2009/11/
http://belajarkimia.com/category/kelarutan-dan-Ksp/
http://randi-suganda.blogspot.com/2013/04/karya-ilmiah-minyak-bumi.html
Comments
Post a Comment